Sabtu, 10 Maret 2012

Lomba Inovasi Pengembangan Produk Perikanan


Lomba Inovasi Pengembangan Produk Perikanan

Lomba Inovasi Pengembangan Produk Perikanan Merupakan agenda tahunan dari Direktorat Pengolahan Hasil Ditjen P2HP Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Pada tahun 2012 kegiatan ini diselenggarakan
Untuk kali ke-4.

Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi terhadap masyarakat untuk berkreasi dan berinovasi membuat produk olahan baru berbahan baku hasil perikanan yang terjamin keamanannya.

Peserta Lomba

- Peserta Lomba Inovasi Pengembangan Produk Perikanan 2012 terdiri dari 2 (dua) Kategori:
1) Kategori UMKM/Umum/PKK/ Kelompok Masyarakat
2) Mahasiswa (Lembaga Pendidikan)/ Lembaga Penelitian

- Peserta yang Formulanya lolos seleksi akan diundang pada acara Final (biaya ditanggung panitia)
- Khusus kategori Mahasiswa (Lembaga Pendidikan)/ Lembaga Penelitian wajib mempresentasikan produknya di depan dewan juri.

Kriteria Teknis Lomba

- Bentuk Produk inovasi (kering, semi basah, basah atau lainnya)
- Penyajian tidak dikemas
- Tingkat teknologinya sederhana, mudah diterapkan/diaplikasi dan diduplikasi
- Kandungan bahan baku hasil perikanan minimal 20 %
- Kekinian produk/formulasi inovasi (baru, produk imitasi, produk modifikasi, produk subtitusi dan belum pernah dipublikasikan)
- Kandungan bahan-bahan lokal selain ikan dalam formulasi
- Maksimalisasi pemanfaatan bahan bakunya (limbah yang terbuang)
- Mengutamakan keamanan pangan.
- Deskripsi produk dan rencana pengembangan usaha
- Perhitungan biaya produksi
- Tingkat penerimaan produk (penampakan, bau, rasa dan tekstur)

Kriteria Penilaian Lomba

Kriteria Penilaian Lomba meliputi beberapa aspek:
- Aspek Inovatif (kreatifitas dan keaslian)
- Aspek Komersial (prospek jual, rasa, penampilan, nilai fungsi
- Aspek persentase/komposisi
- Aspek Teknologi (mudah diduplikasi, penggunaan energi)
- Aspek Keamanan Pangan

Persyaratan Lomba

1) Peserta belum pernah menjuarai lomba Inovasi (Juara I,II,III) tahun 2009, 2010, 2011.
2) Mengirimkan Formula produk olahan hasil perikanan yang inovastif dengan melampirkan:
- Deskripsi/keterangan produk
- Biaya pembuatan produk
- Foto produk (berwarna)
- Biodata peserta (perorangan/ kelompok)
- Rencana Pengembangan produk yang akan dilakukan

Pemenang Lomba

- Total hadiah yang diperebutkan Rp. 90.000.000,-
(PPh ditanggung pemenang).
- Pemenang Terdiri dari Juara I, II, III dan Juara Harapan untuk masing – masing kategori

Waktu Pelaksanaan

- Penerimaan Formula Produk Lomba ke Panitia mulai tanggal 21 Februari – 14 Juni 2012
- Seleksi Formula Produk Lomba pada minggu III bulan Juni 2012
- Pengumuman peserta yang lolos ke final pada tanggal 21 Juni 2012
- Pelaksanaan Final Lomba dan puncak acara Lomba Inovasi Pengembangan Produk Perikanan 2012 pada tanggal 30 Juni 2012

Formula Produk dikirimkan ke:

PANITIA LOMBA INOVASI PENGEMBANGAN PRODUK PERIKANAN 2012
DIREKTORAT PENGOLAHAN HASIL
Ditjen Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Perikanan (P2HP)
Kementerian dan Kelautan RI
Gedung Mina Bahari III Lt. 13
Jl. Medan Medeka Timur No.16
Jakarta Pusat – 10110
021- 3500187 ph
021-3500187 fax
www.kkp.go.id

e-mail: pengembanganproduk@yahoo.com
facebook: http://www.facebook.com/inovasiproduk.perikanan
twitter: @inovasiperikanan

Rapid Visco Analysis untuk Produk Berbentuk Pasta


Pengembangan bumbu pasta di Indonesia berlangsung sangat pesat. Sebagai produk yang berbentuk pasta, pengukuran viskositas sebagai salah satu sifat reologinya menjadi sangat penting.

Tekstur merupakan salah satu dari faktor kualitas, selain flavor, zat gizi, dan penampakan. Untuk produk cair dan pasta, teksturnya adalah berupa viskositas. Viskositas merupan gesekan internal pada cairan, atau kecenderungan untuk melawan aliran. Tuntunan industri akan instrumen pengujian viskositas yang dapat memberikan hasil analisis yang tapat dan cepat merupakan tantangan yang harus dipenuhi oleh industri penyedia instrumentasi laboratorium.

Salah satu instrumentasi yang banyak dipakai adalah Rapid Viscoanalyzer (RVA) yang dikeluarkan oleh Newport’s Scientific. Peralatan ini telah teruji ketangguhannya dalam pengukuran viskositas produk pangan.

RVA menganalisa sampel sebanyak 2-3 gram dengan menggunakan metode standar internasional. Ketangguhan RVA adalah terciptanya kombinasi yang memadukan kecepatan, ketelitian, fleksibelitas, dan otomatisasi. Keunggulan tersebut sangat diperlukan dalam pengembangan produk baru dan pengawasan mutu.

RVA telah digunakan secara luas dalam berbagai penelitian untuk menentukan karakteristik produk pangan, terutama yang mengandung pati. Beberapa contoh aplikasi tersebut adalah sebagai berikut:
Produk roti. RVA dapat digunakan untuk mengukur kualitas tepung terigu seperti halnya viskograf atau amilograf. Puncak viskositas dalam pengujian menggunakan RVA akan memberikan analisa yang cepat aktivitas diastatic yang berkorelasi positif dengan data viskoamilograf.

Kualitas Mi. Mi yang dibuat orang Asia dapat dikategorikan menjadi dua tipe, yaitu salted white noodles yang biasa ditemui di daerah Jepang, Korea, dan Cina serta alkaline yellow noodles yang bisa ditemukan di hampir semua negara Asia. Pati dalam mi Asia sangat dominan dalam mempengaruhi mutu mi, sehingga tidak aneh jika kualitas mi dapat dianalisan dengan menggunakan RVA. Viskositas puncak merupakan parameter yang paling berguna dalam mendeteksi potensi kualitas mi.

Produk ekstrusi. Proses ekstrusi digunakan secara luas dalam industri pangan untuk memproduksi produk-produk seperti pasta, snack, dan lain sebagainya. Pati pada produk tersebut mengalami gelatinisasi selama proses dan berkontribusi terhadap, tekstur, flavor, warna, dan stabilitas shelf life produk akhir. RVA digunakan untuk menguji karakteristik kekentalan tepung yang terekstrusi yang dipengaruhi oleh barbagai macam ingridien yang digunakan, khususnya gula, shortening dan gliserol monostearat yang secara signifikan mempengaruhi parameter kekentalan. Penggunaan ingridien tersebut dengan konsentrasi lebih tinggi akan meningkatkan waktu puncak (peak time), mengindikasikan penundaan terjadinya gelatinisasi. Sebagian besar ingridien baking juga mengurangi viskositas puncak, yang berarti terjadi penghambatan pembekakan granula pati. RVA dapat digunakan oleh operator ekstruder untuk memonitor dan mengoptimalkan proses produksi.

Tingkat pemasakan merupakan komponen vital dalam proses ekstrusi. Telah terbukti, bahwa sangat sulit mengontrolnya secara tepat, karena kompleksitas sistem ekstrusi. RVA dapat menjadi solusi untuk mengatasi hal tersebut

Bumbu pasta. Pesatnya permintaan bumbu tradisional di Indonesia, disikapi oleh banyak industri dengan menyediakan berbagai macam produk bumbu siap pakai. Salah satu jenis bumbu tradisional siap pakai yang banyak digemari konsumen adalah yang dalam bentuk pasta. Dalam proses produksinya, kekentalan produk berbentuk pasta merupakan salah satu parameter mutu yang utama. RVA dapat membantu dalam proses pengawasan mutu secara cepat untuk menjamin konsistensi mutu produk. Sumber: Robina